Sufi Haraki Daie Murabbi

.:Moga Dagang kita diterima ALLAH:. "Ssghnya,Jihad mengajar kita bahawasanya ISLAM itu umpama sepohon pokok yang tidak mungkin tumbuh melainkan di atas titis darah dan air mata"

Bentuk love,Bunga,teddy bear,Chocolate,keluar bersama,privacy..

semuanya disinonimkan dengan sambutan hari kekasih..
Hari kekasih?
siapa?
pakcik makcik kat kampung?
datuk nenek kita?
...
Tapi ianya menimpa muda mudi yang darahnya panas untuk keluar berjuang..
yang fizikalnya kuat untuk bermujahadah..
akan tetapi jika tiada didikan agama..
Kekuatan Syabab yang rasulullah sebut-sebut dari golongan merekalah yang ramai menghuni syurga akan terbazir dengan begitu sahaja..
Inilah kegembiraan Yahudi dan nasrani dan musuh-musuh Islam..
Penjajahan yang berjaya..

Let's discover the truth!

SEJARAH VALENTINE'S DAY The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine's Day salah satunya festival Romawi yang disebut Lupercalia.Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara rambang dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan objek hiburan.

Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut (whiplash) orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristian Katolik masuk Rom, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan gaya Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity)
Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine?" Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christians Observe It?" mengatakan kata "Valentine" berasal dari Latin yang berarti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa". Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi "to be my Valentine", hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa") dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, ertinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod "the hunter" dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!
Itulah sejarah Valentine's Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari musyrikin dan penyembahan berhala. Bahkan tak ada kaitannya dengan "kasih sayang", lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal usulnya?. Bila demikian, sangat sedih kerana ramai dari teman-teman kita -remaja putra-putri Islam- yang terkena penyakit budaya Barat dan acara ritual agama lain. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya"
(Al Isra' : 36)
Wallahua'lam

Bukan kah setiap hari dalam Islam adalah hari untuk berkasih sayang?

0 comments: