Sufi Haraki Daie Murabbi

.:Moga Dagang kita diterima ALLAH:. "Ssghnya,Jihad mengajar kita bahawasanya ISLAM itu umpama sepohon pokok yang tidak mungkin tumbuh melainkan di atas titis darah dan air mata"

Perempuan berkalong sorban Filem Indonesia arahan Hanung Bramantyo ini berjaya diangkat menjadi sebuah filem seni yang mengesankan dan bukanlah satu cerita biasa-biasa..

bagi saya,ianya jauh lebih baik dari ayat-ayat cinta..

Sama-sama kita see the things from different angle..

for every scene,terlaluu banyak pengajaran yang dapat dikutip.

“perempuan berkalong sorban”,apa sebenarnya yang tajuk cerita ini mahu sampaikan..?

perempuan yang berjiwa lelaki,

perempuan yang perlu “sama” seperti lelaki?@perempuan itu zahirnya perlu lemah lembut,bersopan santun tapi perlu punya jiwa yang kental persis lelaki untuk setiap benda dan lapangan…

watak utamanya,

Annisa seorang watak yang sangat ideal,cukup lengkap..seorang kanak-kanak yang menuju remaja terus menuju dewasa dengan pertanyaan kenapa,dan apa yang tidak terjawab..akan tetapi jiwanya yang tidak berhenti mengalah untuk menemukan jawapan dan yang sebetulnya ,dia telah menemukan jawapan tetapi tidak punya pilihan untuk keluar.

annisa seoramg muslimat fenomena yang menongkah arus untuk mendapatkan apa yang beliau impikan dan nekad untuk itu bermula untuk belajar menunggangi kuda,ingin menjadi ketua kelas,ingin menyambung pelajarannya ke jogja,ingin mendapatkan khoudori.Kalau dilihat semaunya menyalahi “undang” yang mengawalnya pada waktu itu.

ditambah juga dengan watak mas reza,samsudin yang menambah kentalkan lagi annisa hasil dari jiwanya yang memberontak dengan kebejatan penafsiran islam yang salah dan untuk kepentingan peribadi

secara peribadinya saya sangat menyukai watak ummi sangat seni dan membekas dalam mendidik annisa’.

Ini pula pesan lek Khoudori pada anak-anak alhuda..

“Pada kesempatan kali ini, saya hendak membicarakan kesetaraan diantara manusia. Termasuk kesetaraan perempuan. Kita harus bijak membedakan mana yang nature dan mana yang non nature. Nature itu adalah perempuan melahirkan dan laki-laki tidak. Sedangkan non nature adalah baik laki-laki maupun perempuan itu memiliki kesempatan dan ruang untuk berekriasi, mengembangkan diri, sampai dengan belajar. Sebenarnya hal-hal seperti perempuan harus di dapur, itu bukan sifat nature. Itu tidak lebih dari tuntutan budaya itu sendiri.”

Muslimat itu perlu tangkas didapur juga di medan..

tangkasnya perlu dimana-mana

Pengajarannya..

setelah 2 kali menamatkan cerita ini,konklusi ringkas..

We have a good product without a good promoter.kita tidak bijak menjual,atau kurang seni untuk itu, atau kurang pandai mempromosikannya seiring dengan tuntuuan zaman tanpa mengurangkan sedikitpun manfaat asas product tersebut..hasil dari tu mungkin pandangan skeptical terhadap sesuatu bercambah dijiwa manusia2 ,mungkin kemungcup mengguris dan melambatkan yang atau mungkin barah yang merebak dan memberhentikan..

dan sesunggunya skeptical itu adalah respun daripada sstu stimulus..dan stimulus itu yang perlu dirawat terlebih dahulu,daripada kita merawat akibat adalah terlebih baik kita merawat sebab kepada akibat itu..

Mujur “dilemma” itu hadirnya pada diri annisa,yang mampu melihat the real problem not only the presented problem (anak-anak kabur dari pasentren ) yang akhirnya pulang kembali ke Al-huda untuk merawat sebab dan membuang stimulus dan membawa nafas baru kepada semua warga Al-huda.. tidak seperti annida’ yang terus berpandangan skeptical dan menyebabkan beliau mendapat view baru berkenaan dengan kebebasan..”bebas itu nikmat” dengan tafsiran yang salah

“Kalian semua adalah calon muslimah, calon isteri untuk suami kalian tercinta. Dan calon ibu untuk anak-anak yang kalian sayangi. Syurga janji Allah, ada di telapak kaki kita, PEREMPUAN. Tapi jangan lupa satu hal, bahawa Allah juga memberi manusia kebebasan. Mau jadi apapun kalian nanti, pilihlah JALAN ALLAH dengan rasa BEBAS, dan dengan hati yang ikhlas. Dengan begitu insyaAllah kita akan hidup dengan tenang dan tanpa rasa benci.”~annisa

Sebuah cerita yang wajib ditonton oleh muslimat yang mahu berjiwa besar

0 comments: