Sufi Haraki Daie Murabbi

Puisi buat Sekolah Cinta

Surat untuk sekolah Cinta

Kamu tidak pernah bilang pada aku

Kalau kamu mahu di ambil orang ?

Aku juga tidak tahu apakah gerangan cereka yang berlaku

Jadi,aku memilih untuk redha

Aku thiqah kepada mereka

Kerana cinta mereka yang terpancar pada mu lebih dari aku

Mereka sudah sedaya upaya memelukmu agar tidak berpemergian

Dibalik lebat daun mu di jarang ketika,

Di balik gondol rambut mu di ketika ketika

Sekolah Cinta kami...

Kamulah yang mengajar

Insan- insan yang bisu untuk bisa bicara

Lalu aku dan mereka bercakap

Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,

Di ladang jiwa aku dan mereka yang penakut

Maka aku dan mereka menjawab.

Kamulah yang menebar erti pengorbanan,

Di renung kalbu aku dan mereka yang miskin

Maka aku dan mereka pemurah.

Kamulah yang mengobarkan erti taat

Di relung hati aku dan mereka yang memberontak

Maka aku dan mereka wala’ .

Sekolah Cinta kami..

Kamulah yang membuka hati aku dan mereka yang biasa agar menjadi luar biasa,

Supaya aku dan mereka ngerti yang perjuangan itu satu kemuliaan

Maka aku dan mereka cintakan penorbanan.

Kamulah yang memekarkan Ukhwah indah meruntuhkan keangkuhan

Dari jiwa aku dan mereka yang gersang

Maka aku dan mereka bisa sakit kernanya

Kamulah yang merintikkan rasa aman

Dari jiwa aku dan mereka yang sentiasa galau

Maka aku dan mereka tenang usai bertandang kepada mu.

Kamulah yang memaknakan jasad kami

Menjadi penebar wangian tarbiyah

Ke seluruh pelusuk tanah air..

Agar Allah itu diatas sentiasa

Sekolah cinta Kami..oh sekolah cinta kami..

Mari kita nyanyikan lagu terima kasih

Bersama nurani anak-anak tarbiyah ini

Yang telah menemukan kehidupannya.

Sekolah cinta Kami..oh sekolah cinta kami..

Mari kita senandungkan lagu kenangan

Bersama nurani anak-anak tarbiyah ini

Yang merindukan taman surga.

Sekolah cinta kami..

Yang kamu kami mengertikan dengan

Pokok pain itu,

Pada Bas 4a

Pada Kerusi Batu

Pada dewan Kuliah

Pada segala citra rasa yang

Kadang-kadang bingit,

kadang-kandang gelak

kadang-kadang jerkah

kadang-kadang sedih

kadang-kadang sunyi

kadang-kadang sayu

kadang-kandang sendu

Surat dari Sekolah Cinta

Saudaraku,

Surat cinta mu itu sudah aku baca..

Dan..

Aku baik-baik saja di sini menikmati sunset di sore hari

Aku masih tegap berdiri memberi teduh kepada laman

Saudaraku,

Aku sering menonton aksi kalian

Aku senang kalian mulai berani berbicara

Aku suka kalau kalian sudah bisa bekorban

Aku gembira kalian sudah bisa punya pendirian

Aku juga gembira kalau saban tahun

Ada sahaja bocah-bocah kecih menunggangi pain itu

Akan ada sahaja gerombolan manusia yang ramai

Yang aku pening memikirkan dari mana datangnya mereka

Aku terharu kalian masih kecil tapi berdikarinya hebat ya Ampun

Aku terheran-heran kalian masih lagi belajar tapi sudah terlebih-lebih menyumbang

Aku pikir kalian ini kerabat ajaib mungkin.

Saudaraku..

aku mau buka rahasia sama kamu

Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.

Kamu tahu nggak,

Kenapa pain itu boleh setegap itu?

Kerana bilangnya sama aku,

Yang dia bahagia melihat kebahagiaan kamu dan mereka

Cinta kamu dan mereka menguntumkan bunganya yang cantik..

Ah..

Manusia itu serius?

Yang itu aku tidak pasti..

Yang aku pasti Cuma..

Kamu dan karabat cuma sedang bermain di taman syurga

Saudaraku,

Kalau nanti engkau ketemukan pengganti ku

Jangan pernah melupakan aku

Kerana aku yakin,

segudang memori kamu ada disini

Hari esok belum tentu untuk aku..

Kerja tuhan siapa yang tahu?

Kerana Hidup ini bukan ibarat kalkulator.

Yang Benar...

Khairani Hamasyie Alkarrar

19/5/2011

Di Laman Nusaybah.Taman ilmu dan budi.